Sabtu, 04 Juni 2016

PARENTAINMENT "Menjadi Orang Tua Cerdas"

Foto: Gyn
REHABILITASIPECANDUNARKOBA.BLOGSPOT.CO.ID – Sebuah acara seminar parenting untuk para orang tua dan arena pembelajaran untuk lebih mengerti anak.

Dibawakan dengan menarik dan atraktif oleh Trainer Madani Training Centre (MTC), Ginanjar Maulana F. SSI. Lelaki yang lebih akrab dipanggil Kang Gyn itu mengajak para peserta seminar untuk menerapkan kesadaran orang tua akan pola asuh baik secara psikologis maupun tuntunan Rasulullah SAW agar lebih menyentuh hati anak.

Dalam kesempatan tersebut ia juga menjelaskan tentang berbagai potensi anak. Tidak ada anak bodoh. Semua anak cerdas. Howard Garner dalam teori "multiple intelligence"-nya menjelaskan pentingnya orang tua menggali kecerdasan setiap anak. Berbagai ragam kecerdasan seperti kinestetik, musikal, spasial, dan lain-lain. Yang dibutuhkan anak adalah dukungan dan perhatian orang tua pada setiap minat dan bakat mereka.


TERUTAMA PERAN AYAH!
Ketika ada tenaga medis bukan dokter hanya mantri lantas asal memberi obat jatuh korban maka akan dianggap malapraktik.

Ketika ada sopir Metro Mini lantas mengendarai pesawat tanpa punya ilmunya akan dianggap malapraktik.

Lalu, bagaimana saat ayah dan ibu tidak mempunyai ilmu lantas mereka mempunyai penumpang yang bernama anak? Apakah itu termasuk malapraktik?

Foto: Gyn
Menghasilkan:
1) Anak-anak yang kerdil jiwanya.
Jiwa anak kecil yang terjebak dalam tubuh orang dewasa.

2) Degradasi psikis, akibatnya saat ini lemah.
Dari anak-anak lemah menjadi laki-laki lemah lalu menjadi ayah yang lemah dan akhirnya mencetak anak-anak yang tidak berkualitas.
Anak sekarang, hasil penelitian secara psikis setengah umur biologisnya. Anak kuliah berperilaku seperti anak SMP. Anak SMP berbicara seperti anak TK, "Ciyus, Miapah, dan lain-lain".

3) Fenomena cabe-cabean dan anak alay.
Apa sih anak Alay? Mati pola pikir (thinking shock).
Ciri-ciri:
- Tidak bisa milih/membuat keputusan.
"Kamu mau makan apa? Hmmm terserah deh..."
Diajak sholat hayuk, diajak maksiat hayuk..
Pagi ke majlis taklim, malam dugem
- Tidak bisa describe.
"Yaaa gitu deh.."

PENYEBAB FENOMENA CABE-CABEAN, KEHILANGAN SOSOK AYAH
Karena ayahlah yang mengajarkan rasionalitas, otak kiri. Anak yang dibesarkan tanpa sosok ayah akan tumbuh emosional dan tidak rasional.

Tak disangka salah satu pesertanya adalah
idola saya! Sang kapten firman Utina!
(Gyn)
Dalam beberapa kisah di al Quran terdapat dialog antara orang tua dan anak, adalah dialog ayah-anak: Lukman dengan anaknya, Nuh AS dengan anaknya, Ibrahim AS dengan Ismail AS, dan sebagainya. Begitu pentingnya peran ayah.

"Sementara kita mencoba mengajari anak-anak kita semua tentang kehidupan,
mereka mengajari kita apa itu kehidupan."

"Menjadi apapun anak kita nanti, mereka tetaplah anak kita, dan yang paling penting dari semua hal yang dapat kita berikan kepada mereka adalah cinta tanpa syarat. Bukan cinta yang yang bergantung pada sesuatu."

"Anak-anak tidak akan mengingat anda pada hal-hal materi yang anda berikan tetapi pada perasaan menghargai mereka."


Seminar yang dihadiri sekitar 100 pasang orang tua itu diakhiri dengan doa bersama dan instropeksi diri dengan saling memegang anaknya masing. Tangisan dari para orang tua dan anak pun mengakhiri seminar tersebut. Salam Sukses! (Gyn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar