Foto: Gyn |
Dibawakan
dengan menarik dan atraktif oleh Trainer Madani Training Centre
(MTC), Ginanjar Maulana F. SSI. Lelaki yang lebih akrab dipanggil Kang Gyn itu
mengajak para peserta seminar untuk menerapkan kesadaran orang tua akan pola
asuh baik secara psikologis maupun tuntunan Rasulullah SAW agar lebih menyentuh
hati anak.
Dalam
kesempatan tersebut ia juga menjelaskan tentang berbagai potensi anak. Tidak
ada anak bodoh. Semua anak cerdas. Howard Garner dalam teori "multiple intelligence"-nya
menjelaskan pentingnya orang tua menggali kecerdasan setiap anak. Berbagai
ragam kecerdasan seperti kinestetik, musikal, spasial, dan lain-lain. Yang
dibutuhkan anak adalah dukungan dan perhatian orang tua pada setiap minat dan
bakat mereka.
TERUTAMA
PERAN AYAH!
Ketika
ada tenaga medis bukan dokter hanya mantri lantas asal memberi obat jatuh
korban maka akan dianggap malapraktik.
Ketika
ada sopir Metro Mini lantas mengendarai pesawat tanpa punya ilmunya akan dianggap
malapraktik.
Lalu,
bagaimana saat ayah dan ibu tidak mempunyai ilmu lantas mereka mempunyai
penumpang yang bernama anak? Apakah itu termasuk malapraktik?
Foto: Gyn |
Menghasilkan:
1)
Anak-anak yang kerdil jiwanya.
Jiwa
anak kecil yang terjebak dalam tubuh orang dewasa.
2)
Degradasi psikis, akibatnya saat ini lemah.
Dari
anak-anak lemah menjadi laki-laki lemah lalu menjadi ayah yang lemah dan
akhirnya mencetak anak-anak yang tidak berkualitas.
Anak
sekarang, hasil penelitian secara psikis setengah umur biologisnya. Anak kuliah
berperilaku seperti anak SMP. Anak SMP berbicara seperti anak TK, "Ciyus, Miapah,
dan lain-lain".
3)
Fenomena cabe-cabean dan anak alay.
Apa
sih anak Alay? Mati pola pikir (thinking
shock).
Ciri-ciri:
- Tidak
bisa milih/membuat keputusan.
"Kamu
mau makan apa? Hmmm terserah deh..."
Diajak
sholat hayuk, diajak maksiat hayuk..
Pagi
ke majlis taklim, malam dugem
-
Tidak bisa describe.
"Yaaa
gitu deh.."
PENYEBAB
FENOMENA CABE-CABEAN, KEHILANGAN SOSOK AYAH
Karena
ayahlah yang mengajarkan rasionalitas, otak kiri. Anak yang dibesarkan tanpa
sosok ayah akan tumbuh emosional dan tidak rasional.
Tak disangka salah satu pesertanya adalah idola saya! Sang kapten firman Utina! (Gyn) |
Dalam
beberapa kisah di al Quran terdapat dialog antara orang tua dan anak, adalah
dialog ayah-anak: Lukman dengan anaknya, Nuh AS dengan anaknya, Ibrahim AS dengan
Ismail AS, dan sebagainya. Begitu pentingnya peran ayah.
"Sementara kita mencoba mengajari
anak-anak kita semua tentang kehidupan,
mereka mengajari kita apa itu
kehidupan."
"Menjadi
apapun anak kita nanti, mereka tetaplah anak kita, dan yang paling penting dari
semua hal yang dapat kita berikan kepada mereka adalah cinta tanpa syarat.
Bukan cinta yang yang bergantung pada sesuatu."
"Anak-anak
tidak akan mengingat anda pada hal-hal materi yang anda berikan tetapi pada
perasaan menghargai mereka."
Seminar
yang dihadiri sekitar 100 pasang orang tua itu diakhiri dengan doa bersama dan
instropeksi diri dengan saling memegang anaknya masing. Tangisan dari para
orang tua dan anak pun mengakhiri seminar tersebut. Salam Sukses! (Gyn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar