rehabilitasipecandunarkoba.blogspot.co.id - Siang
itu begitu berbeda di Pondopo Madani. Beberapa asatidz, ibu-ibu dapur yang
biasa memadak di dapur Madani, serta beberapa santri Madani terlihat begitu
sibuk mengemas makanan yang jumlahnya cukup banyak.
Satu
persatu makanan dikemas dimasukan ke dalam kantong plastik. Mulai dari kue bolu,
lontong, gorengan, air mineral, juga kurma dimasukan dalam satu plastik. Di sudut
lain, ada yang sedang mempersiapkan es campur dan peralatan yang lain yang akan
dibawa.
Hari
itu merupakan jadwal pelaksaan program berbagi ta’jil, salah satu agenda
tahunan di bulan Ramadan yang biasa dilakukan oleh Yayasan Madani Mental Health
Care (MMHC) selain agenda tarawihkeliling (tarling), buka bersama di rumah santri, pesantren kilat, sahur on the road, dan yang lainnya.
Untuk
tahun ini agenda berbagi ta’jil dilakukan sama seperti tahun sebelumnya yaitu di sekitar lampu merah Kebon Nanas.
Lebih dari 700 kemasan makanan tajil dipersiapkan untuk dibagikan kepada para
pengguna jalan yang melintas jalan tersebut.
Selain
makan, dipersipakan es campur yang disediakan
di atas meja sehingga nanti bagi para pengguna jalan, baik yang mengendarai
kendaraan ataupun pejalan kaki bisa menikmati hidangan yang disiapkan ketika
azan Magrib berkumandang.
Tepat
pukul 16.00 WIB, para santri Madani sudah siap-siap untuk berangkat menuju
tempat ta’jil dibagikan. Hampir semua santri ikut serta dalam kegiatan ini lengkap
menggunakan seragam gamis coklat milik Madani.
Setelah
semua siap dan berkumpul di halaman Pondopo Madani, Ust. Yuki Andi Arfan (Ketua
Acara) bagi tajil tahun ini memberikan arahan kepada para santri tentang
kegiatan ini, manfaatnya apa, dan pelaksanaannya seperti apa nanti di lapangan.
Setelah semuanya mengerti para santri beserta asatidz Madani pun langsung berangkat
menuju lokasi.
Sesampainya
di lokasi, para santri langsung mempersiapkan semuanya, kemasan yang akan
dibagikan, meja untuk minuman, pembagian posisi penyebaran, dan yang lainnya.
Dalam prosesnya para santri Madani begitu antusias membagikan ta’jil kepada
para pengguna jalan, baik yang mengendarai kendaraan atau yang berjalan kaki di
sekitar lampu merah Kebon Nanas.
Bagi
para santri Madani, acara berbagi takjil ini begitu berkesan sebab ini
merupakan hal yang baru, pengalaman baru, dan begitu seru. Hal ini baru mereka
rasakan ketika ikut pembinaan di Madani.
Setelah
semua kemasan takjil habis dan azdan Magrib pun berkumadang. Para santri dan
asatid buka bersama di sekitar lampu merah
Kebon nanas. Keseruan berbagi takjil di lampu merah Kebon Nanas pun berakhir.
(Harid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar