Jumat, 01 Juli 2016

Keseruan Menjelang Berbuka di Lampu Merah Kebon Nanas

rehabilitasipecandunarkoba.blogspot.co.id - Siang itu begitu berbeda di Pondopo Madani. Beberapa asatidz, ibu-ibu dapur yang biasa memadak di dapur Madani, serta beberapa santri Madani terlihat begitu sibuk mengemas makanan yang jumlahnya cukup banyak.

Satu persatu makanan dikemas dimasukan ke dalam kantong plastik. Mulai dari kue bolu, lontong, gorengan, air mineral, juga kurma dimasukan dalam satu plastik. Di sudut lain, ada yang sedang mempersiapkan es campur dan peralatan yang lain yang akan dibawa.

Hari itu merupakan jadwal pelaksaan program berbagi ta’jil, salah satu agenda tahunan di bulan Ramadan yang biasa dilakukan oleh Yayasan Madani Mental Health Care (MMHC) selain agenda  tarawihkeliling (tarling), buka bersama di rumah santri, pesantren kilat, sahur on the road, dan yang lainnya.


Untuk tahun ini agenda berbagi ta’jil dilakukan sama seperti tahun sebelumnya  yaitu di sekitar lampu merah Kebon Nanas. Lebih dari 700 kemasan makanan tajil dipersiapkan untuk dibagikan kepada para pengguna jalan yang melintas jalan tersebut.

Selain makan, dipersipakan es campur  yang disediakan di atas meja sehingga nanti bagi para pengguna jalan, baik yang mengendarai kendaraan ataupun pejalan kaki bisa menikmati hidangan yang disiapkan ketika azan Magrib berkumandang.

Tepat pukul 16.00 WIB, para santri Madani sudah siap-siap untuk berangkat menuju tempat ta’jil dibagikan. Hampir semua santri ikut serta dalam kegiatan ini lengkap menggunakan seragam gamis coklat milik Madani.

Setelah semua siap dan berkumpul di halaman Pondopo Madani, Ust. Yuki Andi Arfan (Ketua Acara) bagi tajil tahun ini memberikan arahan kepada para santri tentang kegiatan ini, manfaatnya apa, dan pelaksanaannya seperti apa nanti di lapangan. Setelah semuanya mengerti para santri beserta asatidz Madani pun langsung berangkat menuju lokasi.

Sesampainya di lokasi, para santri langsung mempersiapkan semuanya, kemasan yang akan dibagikan, meja untuk minuman, pembagian posisi penyebaran, dan yang lainnya. Dalam prosesnya para santri Madani begitu antusias membagikan ta’jil kepada para pengguna jalan, baik yang mengendarai kendaraan atau yang berjalan kaki di sekitar lampu merah Kebon Nanas.

Bagi para santri Madani, acara berbagi takjil ini begitu berkesan sebab ini merupakan hal yang baru, pengalaman baru, dan begitu seru. Hal ini baru mereka rasakan ketika ikut pembinaan di Madani.


Setelah semua kemasan takjil habis dan azdan Magrib pun berkumadang. Para santri dan asatid buka  bersama di sekitar lampu merah Kebon nanas. Keseruan berbagi takjil di lampu merah Kebon Nanas pun berakhir. (Harid)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar