Senin, 08 Agustus 2016

Panti Rehabilitasi Itu Bernama Keluarga

rehabilitasipecandunarkoba.blogspot.co.id – Dengan dilakukannya terapi keluarga ini diharapkan dapat digali dan dieksplorasi seberapa jauhkan hubungan sebuah keluarga inti (anak, ibu, dan ayah), bagaimana cara/metode kedua orang tua mendidik anak-anak mereka, dan yang lebih penting lagi apakah hubungan yang terjadi dalam keluarga adalah hubungan yang harmonis atau penuh dengan konflik dan pertengkaran.

Meskipun para pecandu miras dan narkoba telah menjalani terapi rehabilitasi medik, tak jarang perilaku maladaptif tadi belum juga kunjung lenyap.

Para pecandu miras dan narkoba sering kembali mengalami hasrat untuk kembali mengonsumsi miras atau narkoba lagi atau disebut dengan istilah sugesti (craving).

Selain itu, perasaan cemas, depresi, sampai keluhan susah tidur di malam hari (insomnia) merupakan beberapa hal yang kerap mereka alami.


Oleh karena itulah, maka terapi obat (psikofarmaka) masih dapat diteruskan. Dengan catatan, jenis obat psikofarmaka yang diberikan kepadanya bukan termasuk dalam golongan obat yang bersifat adiktif (menimbulkan ketagihan) dan depensi (ketergantungan).

Dalam rehabilitasi psikologik ini yang penting adalah psikoterapi individual dan massal (kelompok). Untuk mencapai hasil yang maksimal, setelah pecandu menjalani program detoksifikasi selama dua minggu dapat dilanjutkan dengan menjalankan program rehabilitasi selama tiga bulan.

Karena ketika menjalani program rehabilitasi inilah, seorang pecandu akan mendapatkan berbagai jenis psikoterapi yang cocok dan sesuai dengannya. Termasuk di dalamnya terapi individual dan juga mendapatkan program tes psikologi.

Psikoterapi/konsultasi keluarga ini termasuk ke dalam program rehabilitasi psikologik. Maka keluarga seorang pecandu otomatis menjadi “tempat rehabilitasi” juga baginya. Apalagi jika keluarganya adalah keluarga yang broken home.

Gerber, pada 1983 menyatakan, “Bila salah satu anggota keluarga ada yang terlibat dalam penyalahgunaan/ketergantungan miras dan narkoba hal itu berarti terdapat kelainan (psikopatologik) dalam keluarga tersebut.”

Konsultasi keluarga ini sangat penting dilakukan agar keluarga dapat memahami berbagai aspek kepribadian anggotanya yang terlibat dalam penyalahgunaan/ketergantungan miras dan narkoba.


Selain itu, konsultasi ini juga bermanfaat agar keluarga memiliki sikap yang tepat dan cepat ketika anggotanya yang terlibat kecanduan miras dan narkoba kembali beraktivitas seperti semula baik di sekolah, kampus, kantor, dan lingkungan sekitar sehingga mampu menjaganya agar tidak kembuh lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar