rehabilitasipecandunarkoba.blogspot.co.id
– Dengan dilakukannya terapi keluarga ini diharapkan dapat digali dan
dieksplorasi seberapa jauhkan hubungan sebuah keluarga inti (anak, ibu, dan
ayah), bagaimana cara/metode kedua orang tua mendidik anak-anak mereka, dan
yang lebih penting lagi apakah hubungan yang terjadi dalam keluarga adalah
hubungan yang harmonis atau penuh dengan konflik dan pertengkaran.
Meskipun
para pecandu miras dan narkoba telah menjalani terapi rehabilitasi medik, tak
jarang perilaku maladaptif tadi belum juga kunjung lenyap.
Para
pecandu miras dan narkoba sering kembali mengalami hasrat untuk kembali
mengonsumsi miras atau narkoba lagi atau disebut dengan istilah sugesti (craving).
Selain
itu, perasaan cemas, depresi, sampai keluhan susah tidur di malam hari
(insomnia) merupakan beberapa hal yang kerap mereka alami.
Oleh
karena itulah, maka terapi obat (psikofarmaka) masih dapat diteruskan. Dengan
catatan, jenis obat psikofarmaka yang diberikan kepadanya bukan termasuk dalam
golongan obat yang bersifat adiktif (menimbulkan ketagihan) dan depensi
(ketergantungan).
Dalam
rehabilitasi psikologik ini yang penting adalah psikoterapi individual dan
massal (kelompok). Untuk mencapai hasil yang maksimal, setelah pecandu
menjalani program detoksifikasi selama dua minggu dapat dilanjutkan dengan
menjalankan program rehabilitasi selama tiga bulan.
Karena
ketika menjalani program rehabilitasi inilah, seorang pecandu akan mendapatkan
berbagai jenis psikoterapi yang cocok dan sesuai dengannya. Termasuk di
dalamnya terapi individual dan juga mendapatkan program tes psikologi.
Psikoterapi/konsultasi
keluarga ini termasuk ke dalam program rehabilitasi psikologik. Maka keluarga
seorang pecandu otomatis menjadi “tempat rehabilitasi” juga baginya. Apalagi
jika keluarganya adalah keluarga yang broken
home.
Gerber,
pada 1983 menyatakan, “Bila salah satu anggota keluarga ada yang terlibat dalam
penyalahgunaan/ketergantungan miras dan narkoba hal itu berarti terdapat
kelainan (psikopatologik) dalam keluarga tersebut.”
Konsultasi
keluarga ini sangat penting dilakukan agar keluarga dapat memahami berbagai
aspek kepribadian anggotanya yang terlibat dalam penyalahgunaan/ketergantungan
miras dan narkoba.
Selain
itu, konsultasi ini juga bermanfaat agar keluarga memiliki sikap yang tepat dan
cepat ketika anggotanya yang terlibat kecanduan miras dan narkoba kembali
beraktivitas seperti semula baik di sekolah, kampus, kantor, dan lingkungan
sekitar sehingga mampu menjaganya agar tidak kembuh lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar