Sabtu, 03 Desember 2016

Puisi terakhir WS Rendra

(beliau buat sesaat sebelum beliau wafat)

Hidup itu seperti UAP,  yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !!
Ketika Orang memuji MILIKKU,
aku berkata bahwa ini HANYA TITIPAN saja.

Bahwa mobilku adalah titipan-NYA,
Bahwa rumahku adalah titipan-NYA,
Bahwa hartaku adalah titipan-NYA,
Bahwa putra-putriku hanyalah titipan-NYA ...

Tapi mengapa aku tidak pernah bertanya,
MENGAPA DIA menitipkannya kepadaku?
UNTUK APA DIA menitipkan semuanya kepadaku.

Senin, 19 September 2016

Surat Seorang Kepsek di Singapura ke Ortu Murid

Kepada Para Orangtua, ujian anak Anda akan dimulai sebentar lagi. Saya tahu Anda cemas dan berharap anak Anda berhasil dalam ujiannya. Tapi, mohon diingat, di tengah-tengah para pelajar yang akan menjalani ujian itu, ada calon seniman, yang tidak perlu mengerti Matematika.

Ada calon pengusaha, yang tidak butuh pelajaran Sejarah atau Sastra. Ada calon musisi, yang nilai Kimia-nya tak akan berarti. Ada calon olahragawan, yang lebih mementingkan fisik daripada Fisika di sekolah.

Ada calon photografer yang lebih berkarakter dengan sudut pandang art berbeda yang tentunya ilmunya bukan dari sekolah ini. Sekiranya anak Anda lulus menjadi yang teratas, hebat! Tapi bila tidak, mohon jangan rampas rasa percaya diri dan harga diri mereka.

Sabtu, 03 September 2016

Rapat Persiapan Grand Design Rehabilitasi Nasional

BNN sebagai penyelenggara dan fasilitator rapat persiapan grand design Rehabilitasi Nasional, yaitu menyelenggarakan kegiatan rehabilitasi bagi para korban narkoba oleh pemerintah dengan sistem perawatan berkelanjutan (continuum of care).

Pemerintah di bawah komando MenKo SDM dengan beberapa kementrian terkait seperti: Kemenkes, Kemensos, Kemenhukham, BNN, POLRI, dsb bersatu dalam menuangkan ide-ide untuk pelayanan rehabilitasi bagi korban narkoba di seluruh indonesia.

Penulis dalam hal ini mewakili dari perwakilian civil society dimintai sumbang saran dalam persiapan grand design tersebut. Pada rapat kali ini lebih diulas dan diurut tentang penyusunan anggaran dan perencanaan yang dipandu oleh narasumber dari BAPPENAS.

Banyak sekali hal yang harus diperbaiki dalam sistem penyelenggaraan dan pelayanan rehabilitasi kita. Tapi sebanyak apapun masalah dan kekurangan, bersama kita bisa.

Demikian. (Gyn)

Selasa, 23 Agustus 2016

Pelajaran dari Seorang Anak Bule

24 Agustus 2016

Solo, Bandara Adisumarno

Delay, adalah sebuah hal mengesalkan tapi menjadi terbiasakan bagi penumpang pesawat apapun di Indonesia, terutama salah satu maskapai yang punya motto "Make People Fly", manusia Indonesia yang diberi kesempatan atau sering menggunakan maskapai tersebut sangat paham dengan keterlambatan pesawatnya, jangan tanya berapa kali berita penumpang marah dan ngamuk di media massa. Sering!

Tapi, rupanya ini sedikit menular ke maskapai paling bagus di Indonesia yang yang katanya "Sky Priority", sepertinya ketularan dikit, maklum di Indonesia susah dihindari masalah tular-menular ini, karena vaksinnya aja palsu.#ehh

Gampang kalau sakit, pake BPJS aja, Indonesia gitu loh. "Mas , BPJS-nya palsu juga katanya." #nahh

Senin, 08 Agustus 2016

Panti Rehabilitasi Itu Bernama Keluarga

rehabilitasipecandunarkoba.blogspot.co.id – Dengan dilakukannya terapi keluarga ini diharapkan dapat digali dan dieksplorasi seberapa jauhkan hubungan sebuah keluarga inti (anak, ibu, dan ayah), bagaimana cara/metode kedua orang tua mendidik anak-anak mereka, dan yang lebih penting lagi apakah hubungan yang terjadi dalam keluarga adalah hubungan yang harmonis atau penuh dengan konflik dan pertengkaran.

Meskipun para pecandu miras dan narkoba telah menjalani terapi rehabilitasi medik, tak jarang perilaku maladaptif tadi belum juga kunjung lenyap.

Para pecandu miras dan narkoba sering kembali mengalami hasrat untuk kembali mengonsumsi miras atau narkoba lagi atau disebut dengan istilah sugesti (craving).

Selain itu, perasaan cemas, depresi, sampai keluhan susah tidur di malam hari (insomnia) merupakan beberapa hal yang kerap mereka alami.

Kamis, 14 Juli 2016

Ciri-Ciri Pecandu Sabu

Berikut adalah ciri-ciri seorang pecandu narkoba jenis sabu:

1) Memiliki perilaku antisosial dan maladaptif (tidak memiliki kemampuan untuk cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitar) sehingga cenderung terlibat dalam peristiwa perkelahian, mengalami gangguan dalam menilai kenyataan, dan juga terganggu dalam kehidupan sosial dan pekerjaannya.

2) Mengalami gangguan waham (delusi) dengan beberapa gejala berikut:
a) Waham kejaran
Ketakutan yang irrasional (paranoid) sehingga ia cenderung merasa terancam karena merasa dikejar-kejar oleh orang yang memiliki keinginan untuk mencelakakan dirinya.

Jumat, 01 Juli 2016

Keseruan Menjelang Berbuka di Lampu Merah Kebon Nanas

rehabilitasipecandunarkoba.blogspot.co.id - Siang itu begitu berbeda di Pondopo Madani. Beberapa asatidz, ibu-ibu dapur yang biasa memadak di dapur Madani, serta beberapa santri Madani terlihat begitu sibuk mengemas makanan yang jumlahnya cukup banyak.

Satu persatu makanan dikemas dimasukan ke dalam kantong plastik. Mulai dari kue bolu, lontong, gorengan, air mineral, juga kurma dimasukan dalam satu plastik. Di sudut lain, ada yang sedang mempersiapkan es campur dan peralatan yang lain yang akan dibawa.

Hari itu merupakan jadwal pelaksaan program berbagi ta’jil, salah satu agenda tahunan di bulan Ramadan yang biasa dilakukan oleh Yayasan Madani Mental Health Care (MMHC) selain agenda  tarawihkeliling (tarling), buka bersama di rumah santri, pesantren kilat, sahur on the road, dan yang lainnya.

Kamis, 30 Juni 2016

Sanlat Lingkungan Madani 2016, “Ceria Senyum Bahagia”



rehabilitasipecandunarkoba.blogspot.com – Madani Mental Health Care adalah sarana rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba dan penderita skizofenia yang menggunakan pembinaan berbasis masyarakat (community based) dengan pendekatanbio, psiko, sosial, dan spiritual (BPSS) metode Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater.

Seiring berjalannya waktu Panti Rehabilitasi Narkoba, Madani Mental Health Care terus mengembangkan sayapnya dengan dasar agar lembaga ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang lebih luas.

Sebagimana motto Madani, “Seiring usaha dan doa untuk menggapai kebahagian dunia dan akhirat dengan ridho Allah SWT”, maka banyak bidang lain yang dikembangkan. Di antaranya, meliputi bidang sosial, keagamaan, kemanusiaan, serta pendidikan.

Jumat, 17 Juni 2016

Menyikapi Perubahan dan Penyimpangan Mental dan Perilaku Anak (Bagian III)

(Parenting)

Oleh: Agus Raharja

Baik, saya akan membatu mencari tahu cara yang paling mudah untuk mengetahui bahwa kita benar-benar mengenali anak kita, ini sangat mudah, perhatikanlah setiap sikap dan respon anak kita terhadap kita.

Apabila ia mampu menerima arahan kita dengan tulus, bersedia bertukar pikiran/sharing dengan kita, kemungkinan besar kita benar–benar mengenali anak kita. Bukan “merasa” mengenali anak kita.

Untuk membantu memudahkan penerimaan anak kita terhadap kita, alangkah baiknya setiap ia melakukan hal yang baik maupun buruk kita harus meresponnya dengan tepat.

Saat ia melakukan kesalahan, ingatlah kembali bahwa ia adalah manusia, manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, Kita sering melakukan kesalahan dalam hal ini, penggunaan kata seperti “kamu salah, jangan diulangi lagi”.  Sebaiknya kita tidak menghakiminya saat ia salah dengan perkataan dan tindakan yang mediskriminasikannya, karena itu akan semakin menguatkan perubahan negatifnya.

Sabtu, 04 Juni 2016

PARENTAINMENT "Menjadi Orang Tua Cerdas"

Foto: Gyn
REHABILITASIPECANDUNARKOBA.BLOGSPOT.CO.ID – Sebuah acara seminar parenting untuk para orang tua dan arena pembelajaran untuk lebih mengerti anak.

Dibawakan dengan menarik dan atraktif oleh Trainer Madani Training Centre (MTC), Ginanjar Maulana F. SSI. Lelaki yang lebih akrab dipanggil Kang Gyn itu mengajak para peserta seminar untuk menerapkan kesadaran orang tua akan pola asuh baik secara psikologis maupun tuntunan Rasulullah SAW agar lebih menyentuh hati anak.

Dalam kesempatan tersebut ia juga menjelaskan tentang berbagai potensi anak. Tidak ada anak bodoh. Semua anak cerdas. Howard Garner dalam teori "multiple intelligence"-nya menjelaskan pentingnya orang tua menggali kecerdasan setiap anak. Berbagai ragam kecerdasan seperti kinestetik, musikal, spasial, dan lain-lain. Yang dibutuhkan anak adalah dukungan dan perhatian orang tua pada setiap minat dan bakat mereka.

Minggu, 22 Mei 2016

Bisnis Miras

rehabilitasipecandunarkoba.blogspot.co.id – Pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) pada 2003 telah memasukkan Miras (Minuman Keras) ke dalam golongan narkoba/narkotika. Namun, pada rezim pemerintahan yang sedang berkuasa saat ini, malah melegalkannya.

Maka bukanlah sebuah perkara yang mengherankan jika saat ini konsumsi miras semakin menjadi-jadi dan usaha penyelundupan miras ilegal dan menjamurnya pabrik miras, baik skala rumahan atau besar-besaran semakin sulit untuk dikontrol.

Keberadaan miras yang semakin mudah didapat dan bisa dibeli dengan harga yang terjangkau, membuat miras bisa dijangkau siapa saja. Bahkan oleh generasi muda kita. Jadilah pemuda kita generasi yang teler alias tidak waras.

Senin, 16 Mei 2016

Kematian dan Penyakit Liver akibat Miras

REHABILITASIPECANDUNARKOBA.BLOGSPOT.COM – Konferensi WHO/SEARO pada 1998 di Bangkok, Thailand menyatakan, akibat minuman keras (miras) pada berbagai kecelakaan lalu lintas (lalin) dan juga penyakit.

Pemerintah Thailand mengelontorkan dana untuk penanganan kecelakaan lalin akibat miras sampai menyentuh angka US. $. 4 milyar pertahun. Dana tersebut 16% adalah berasal dari APBN atau dapat dikatakan 2,8 lebih besar dari dana yang berasal dari Departemen Kesehatan Masyarakat.

Kematian akibat kecelakaan lalin yang berada di bawah pengaruh miras ini terus meningkat hingga mencapai 170 % antara tahun 1989 sampai dengan 1994. Kasus kematian di berbagai rumah sakit juga 30 % diisi oleh korban tewas kecelakaan lalin yang diakibatkan oleh miras.

Senin, 04 April 2016

Terapi Berobat dan Berobat Bagi Para Pecandu Narkoba

Dalam sebuah pusat panti rehabilitasi untuk para pecandu narkoba semestinya memegang sebuah prinsip: berobat dan bertobat sebelum ditangkap, serta berobat dan bertobat sebelum maut menjemput.

Berobat meliputi program detoksifikasi/stabilisasi (membuang racun) dan program terapi komplikasi medik. Selain itu, para pasien pecandu narkoba ini juga harus diberikan terapi terhadap gangguan sistem neuro-transmitter susunan saraf pusat otak yang menyebabkan gangguan mental dan perilaku.

Metode detoksifikasi sebaiknya memakai sistem blok total (abstinentia totalis). Maksudnya, pasien pecandu narkoba tersebut dilarang untuk kembali mengonsumsi narkoba, keturunan, atau sintesanya. Untuk mereda gejala putus zat/sakaw/withdrawal symptoms dipakai berbagai obat penawar yang juga bukan merupakan pengganti/substitusi.

Sedangkan bertobat maksudnya adalah memohon ampunan dengan sepenuh hati dan kesungguhan kepada Allah SWT serta yang lebih penting lagi adalah berjanji pada diri sendiri untuk tidak lagi mengulangi mengonsumsi narkoba dan minuman keras (miras) karena narkoba dan miras itu hukumnya haram baik dari sudut pandang agama maupun hukum negara.

Pecandu Narkoba dan Koruptor

Eksekusi narkoba
Di sini narkoba dihukum mati, koruptor okang-okang kaki. ~Iwan Fals