Selasa, 30 Mei 2017

Usai Silaturahmi, Lanjut Rapat di Madani



(Catatan 6 Silaturahmi Madani ke Prof. Dadang Hawari, Jakarta, 27 Mei 2017 - Selesai)

rehabilitasipecandunarkoba.blogspot.co.id – Untuk memperkaya obrolan pagi bareng Prof. Dadang Hawari, Usdar menambahkan bahwa sebenarnya untuk menyikapi orang kafir ini tidak terlalu sulit karena dia sudah jelas, kafir. Ingkar kepada Tuhan.


Yang agak repot, susah, dan complicated adalah menghadapi orang yang munafik. Orang yang mengaku Islam tapi di belakang kita dia malah memberikan dukungan kepada orang kafir. Ini dapat kita rasakan akhir-akhir ini.


Al Quran adalah undang-undang atau aturan yang datang langsung dari Tuhan. Jangan dibanding-bandingin dengan undang-undangan buatan manusia seperti KUHAP atau Pancasila. Kalau dibandingin iya pasti kalah buatan manusia sama yang buatan Tuhan. Lah, manusia sendiri juga kan buatan Tuhan juga.

Prof. Dadang Hawari sangat berharap buku terbaru beliau menjadi sebuah kajian selama bulan Ramadhan di Madani.

Senin, 29 Mei 2017

“Kajian Puasa” Mengenai Kebangkitan dari Kematian Bersama Prof. Dadang Hawari



(Catatan 2 Silaturahmi Madani ke Prof. Dadang Hawari, Jakarta, 27 Mei 2017)

rehabilitasipecandunarkoba.blogspot.co.id – Selain mengobrol mengenai perkembangan Madani terkini, Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater juga mengajak para pengurus Madani yang hadir pagi ini untuk “Kajian Puasa”.


Pengkajian puasa kali ini diwujudkan dengan pembahasan buku terbaru Prof. Dadang Hawari yang berjudul, “Kehidupan Sesudah Kebangkitan dari Kematian”. Buku ini merupakan pengembangan dari buku beliau sebelumnya yang berjudul “Hidup Sesudah Mati” yang membahas kematian akibat perang dan lain sebagainya.


Sedangkan dalam buku terbaru beliau ini kematian dibahas berdasarkan dalil al Quran dan al Hadits yang dilengkapi dengan teks arab, teks latin, dan terjemahan. Sampul depan bergambarkan ilustrasi surga dan sampul belakangnya bergambar ilustrasi neraka.

Prof. Dadang Hawari menjelaskan bahwa motif penulisan buku beliau yang terbaru ini karena kebanyakan orang saat ini lupa bahwa suatu hari nanti dia akan mati akibat terlalu asyik dengan berbagai kenikmatan dunia.

Orang baik atau orang jahat semua akan mati. Lalu, ke manakah kita setelah mati? Ada sebagian orang yang menganggap bahwa kematian adalah akhir dari segalanya. Padahal al Quran jelas menerangkan kepada manusia bahwa, “Tidak ada kematian selain kematian di dunia ini”. ~ad Dukhon: 35. “Dan, Yang akan Mematikan aku kemudian akan menghidupkan aku (kembali)”. ~asy Syu`aro: 81.

Senin, 22 Mei 2017

Delapan Prinsip Dasar Asesmen


(Catatan Ke-4 Pelatihan Asesmen Konselor Madani bersama UGin di Studio Madani, Selasa, 9 Mei 2017)

rehabilitasipecandunarkoba.blogspot.co.id – Prinsip-prinsip dasar asesmen itu ada delapan, yaitu:
1. Penerimaan (Acceptance)
Pastikan terlebih dahulu klien menerima proses asesmen yang akan kita lakukan. Jangan langsung mempersilahkan klien untuk duduk lalu melakukan asesmen. Ditanya terlebih dahulu, apakah klien akan menerima proses asesmen yang akan kita lakukan.

Klien juga dipersilahkan untuk tidak menjawab atas pertanyaan yang kita berikan jika klien menolak untuk menjawab pertanyaan tersebut. Beri tanda 0 (nol) jika klien menolak sebuah pertanyaan yang kita berikan. Angka-angka tersebut tetap akan berguna dalam pengambilan kesimpulan.

2. Kerahasiaan (Confidentiality)
Ini yang sering dilanggar oleh banyak petugas asesmen yang mana pun. Kerahasiaan si klien hanya boleh dibuka untuk kepentingan klinis dia. Kerahasiaan ini harus dibangun sejak awal asesmen. Kita harus sampaikan bahwa semua rahasia yang dimiliki klien akan kita jaga seutuhnya.

3. Individualisasi
Tidak mungkin asesmen terhadap klien A sama dengan klien B. Setiap klien memiliki keunikan dan masalah yang berbeda-beda sehingga dalam penanganannya harus diperlakukan sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing.

Sabtu, 13 Mei 2017

Mengenal Tujuan dan Teknik Asesmen terhadap Klien Pecandu Narkoba

(Catatan Ke-1 Pelatihan Asesmen Konselor Madani bersama UGin di Studio Madani, Selasa, 9 Mei 2017)

rehabilitasipecandunarkoba.blogspot.co.id – Yayasan Madani Mental Health Care (MMHC) mengadakan sebuah pelatihan mengenai asesmen bagi para konselornya. Acara yang diadakan pada Selasa, 9 Mei 2017 di Studio Madani tersebut bertujuan untuk menambah kualitas pelayanan terhadap para klien Madani.

Ust. Ginanjar Maulana atau yang akrab disapa UGin menjadi pembicara utama pada malam ini. Acara dimulai pukul 19.30 – 21.30 WIB.

Proses asesmen apalagi bagi klien yang menjalani program rawat jalan bukan merupakan sebuah pekerjaan yang mudah. Asesmen merupakan sebuah proses pengumpulan data atau informasi yang kemudian diolah untuk menetukan terapi yang tepat bagi klien.

From Anak Kita to Anak Narkoba

(Catatan Ke-4 Penyuluhan Bahaya Narkoba Madani & Peringatan Isra Mi`raj Nabi Muhammad Saw di Masjid al Bina Apartment Casablanca East Residence, 6-5-2017)

rehabilitasipecandunarkoba.blogspot.co.id – Dalam pemaparannya Ust. Samsul menceritakan sebuah kasus tentang seorang ABG yang ketika galau ia curhat di media sosial (medsos) hingga akhirnya ia terperangkap dan diculik oleh orang yang tidak dikenal. ABG tersebut menghilang sampai beberapa hari dari rumahnya.

Banyak pendapat yang menyampaikan bahwa yang namanya Dajjal itu sebenarnya sekarang sudah ada di tengah-tengah kehidupan kita. Dajjal memiliki sifat dapat berlari secepat kilat. Dajjal memiliki kecepatan yang sangat luar biasa.

Pada kedua sisi Dajjal menampilkan dua hal yang berbeda atau kontradiktif. Hal tersebut dapat kita analogikan ibarat internet. Kita harus mewaspadai kehadiran Dajjal internet di tengah keseharian anak-anak kita tapi bukan juga melarangnya sama sekali untuk mengakses internet.

Penyakit mental saat ini ternyata bukan hanya diakibatkan oleh pemakaian narkoba. Banyak orang tua yang karena over protectif dan takut anaknya kena narkoba malah mengurung anak supaya tidak keluar ke mana-mana.

Selasa, 09 Mei 2017

Buanglah “Sampah Perasaan” pada Tempatnya



(Catatan Forum Silaturahmi Keluarga Madani 3 Bagian Ke-18  Bersama Bunda Meilani Hermanto di Studio Madani, Kamis, 4 Mei 2017)

rehabilitasipecandunarkoba.blogspot.co.id – Bunda Meilani, “Kalau ternyata anak kita memakai narkoba lagi, iya sudah itu adalah pilihan dia. Drugs is your choice! Kamu mau pake, pake. Kamu mau ambil, ambil.


Kita menikah maunya dijodohin apa dengan orang yang kita pilih sendiri. Tentunya menikah itu haruslah berdasarkan pilihan kita sendiri karena kita sendirilah yang akan menjalani pernikahan tersebut. Jadi, kita yang memilih dan kita juga yang akan menjalaninya.


Mau begina, begini, beginu, begine, begino itu sudah pilihan kita sendiri. Kita mungkin sudah tahu bagaimana narkoba itu, tapi kita belum tahu mengenai pemulihan korban dan keluarga korban kecanduan narkoba.

Bagaimana kita meng-healing diri sendiri, bagaimana kita melihat kesedihan dan kelelahan kedua orang tua yang dalam usianya yang semakin senja masih sibuk mengurusi anaknya yang terkena masalah narkoba. Bagaimana kita menghadapi pasangan hidup kita.

Sesering Kita Mengikuti FSKM, Secepat Itulah Proses Pemulihan Kita



(Catatan Forum Silaturahmi Keluarga Madani 3 Bagian Ke-13  Bersama Bunda Meilani Hermanto di Studio Madani, Kamis, 4 Mei 2017)

rehabilitasipecandunarkoba.blogspot.co.id – Bunda Meilani, “Untuk membantu pemulihan korban pecandu narkoba, kita harus berdamai dengan diri kita sendiri. Kalau kita sudah mencapai jiwa yang damai mau apa-apa juga enak dan nikmat.


Saat kita pergi ke luar kota dengan pasangan kita, belum tentu kita ngobrol sepanjang perjalanan. Itu damai atau juga bisa lagi ada masalah. Kalau itu damai, maka nggak terasa kita tahu-tahu sudah sampai di tempat tujuan.


Inilah semua yang kita bangun bersama. Saya juga berharap Madani dapat memfasilitasi bukan hanya menghadirkan orang tua yang anaknya direhab di Madani tapi juga orang tua-orang tua yang anaknya direhab di tempat lain.

Dapat pula dibuat beberapa satelit grup dukungan keluarga ini di daerah sekitar tempat kita tinggal sehingga kita tidak perlu lagi direpotin oleh permasalahan jarak yang jauh dari rumah kita ke Madani.

Dia silakan menjaga pemulihannya sendiri dan kita juga menjaga recovery sendiri. Semua berjalan masing-masing untuk tujuan yang sama yaitu pulih dari candu narkoba.

Recovery is Number One



(Catatan Forum Silaturahmi Keluarga Madani 3 Bagian Ke-8  Bersama Bunda Meilani Hermanto di Studio Madani, Kamis, 4 Mei 2017)

rehabilitasipecandunarkoba.blogspot.co.id – Bunda Meilani, “Ada pasangan hidupnya yang berkata dalam menanggapi permasalahan anak yang terkena masalah narkoba, ‘Kamu aja udah yang ngurusin dia. Bagi saya anak itu udah nggak penting lagi.’


Yang sudah tidak peduli dengan dia, enaknya jam segini mending kita di mal daripada harus ikut acara kayak gini kan. Itulah beberapa sudut pandang dari keluarga kita sendiri dalam melihat masalah ini.


Saya bersyukur, Anda yang tetap hadir pada pertemuan ketiga ini adalah orang-orang yang terpilih. Yang punya kepedulian terhadap pemulihan.

Perjuangan kita membantu anak yang terkena masalah narkoba, belum tentu juga disyukuri dan dihargai oleh anak tersebut. Bersiap-siaplah terhadap penyikapannya yang seperti itu.

Begitu dia keluar dari panti rehab, dia yang malah berjanji akan menjaga kita. Betapa senang dan berbunga-bunga hati kita ketika mendengar ucapannya itu.

Konflik Keluarga Ketika Anak Terkena Narkoba



(Forum Silaturahmi Keluarga Madani 3 Bagian Ke-3  Bersama Bunda Meilani Hermanto di Studio Madani, Kamis, 4 Mei 2017)

rehabilitasipecandunarkoba.blogspot.co.id – Bunda Meilani, “Saat kita marah, semua menjadi satu pertengkaran. Kemudian, ada rasa takut yang akhirnya melahirkan rasa kekhawatiran yang tidak beralasan. Takut tapi takut apa kita sendiri tidak tahu.


Kita tadi di awal sudah menyangkal. Kita menyangkal, gelisah, dan takut kita simpan sendiri. Kemudian, yang pasti kita akan malu. Benar nggak? Juga selalu bohong. Selalu berusaha menghindar saat bertemu dengan anak kita yang kena masalah narkoba.

Saya sampai hari ini, saat saya menangani rehab di tahun 2000 saya masih tetap bertemu dengan para orang tua yang dulu anak mereka saya bantu. Ketemu di pesta pernikahan, mereka langsung balik badan.

Para orang tua itu sangat khawatir dan malu kalau kenal dengan saya di panti rehab. Mereka pun lalu pura-pura tidak kenal dengan saya.

Kemudian, banyak yang kita alami ini adalah konflik keluarga. Bahkan suami-istri sampai ada yang berpisah (cerai). Ini adalah masalah keluarga yang kerap terjadi di masa awal anak sedang kecanduan narkoba. Masalah sekecil apapun sangat berpotensi untuk memicu pertengkaran yang hebat dalam keluarga.